Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

LARI KELERENG

Permainan ini sudah sangat jarang dimainkan pada jaman sekarang. biasanya kita menjumpai permainan ini pada saat ulang tahun kemerdekaan indonesia. pada hari itu perlombaan banyak di lakukan di antaranya permaian tradisional Lari kelereng. permainan ini dimainkan minimal 2 orang. sebab klo gak da lawan bukan bermainnyas gak seru.

ada dua sistem permainan pada permainan ini. yang pertama adalah dengan cara membawa kelereng di sebuah sendok makan mencapai batas yang ditentukan. biasanya sudah ditentukan sebelum bermain. jika batas sudah ditentukan, para pemain memulai start ssampai batas ujung kemudian kembali lagi keposisi start dan yang mencapai duluan artinya finish dan menjadi pemenang.

yang kedua sistemnya estafet, permaian ini dilakukan dengan berkelompok, dalam satu kelompok bisa terdiri dari dua orang bahkan lebih. caranya pemain berbaris dengan jarak yang sudah ditentukan.

kemudian pemain pertama membawa sebuah kelereng di atas sendok lalu memberikannya kepada pemain berikut sampai kepemain terakhir dan pemain terakhir memasukkan ke sebuah wadah, wadahnya bisa berupa apa saja, ember, toples atau apa saja yang bisa digunakan. permainan dilakukan berulang kali sampai semua kelereng yang disiapkan habis, dan yang kelerengnya habis duluan dialah pemenangnya.

CONGKLAK / DAKON

Congklak :
Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.

Nama congklak di berbagai daerah :
Di Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congkak, dakon, dhakon atau dhakonan. Selain itu di Lampung permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata. Dalam bahasa Inggris, permainan ini disebut Mancala. Nama congkak dan istilah ini juga dikenal di beberapa daerah di Sumatera dengan kebudayaan Melayu.

Permainan congkak :
Permainan congkak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congkak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congkak atau buah congkak. Umumnya papan congkak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congkak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.

Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.

Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.